bendera

Sabtu, 20 April 2013




1. Sensor Tegangan : v heater, B+ 115 V, B+ vertikal, 12/16 V dan tegangan-tegangan lainnya. Proteksi tegangan terdiri dari OverVoltage dan NoVoltage. Komponen yang dipakai untuk sensor tegangan biasanya menggunakan dioda (zener/ dioda biasa--1N 4148 ).
2. Sensor Output/input blok: output vertikal (Vertical Guard), H sync, dll. TV akan protek jika tidak ada output/signal atau tegangan output dalam bentuk DC.

3. Sensor Sync: walaupun jarang, proteksi ini biasanya sudah masuk di dalam IC jungle/ chroma.

4. X-ray protection: menyensor tegangan ABL, berfungsi guna menyensor tegangan HV (karena ABL adalah minusnya HV).

5. dan yang terbaru, proteksi data digital. Karena rangkaian didesain sekompak/seringkas mungkin (dijadikan dalam 1 chip), maka sistem proteksi juga dimasukkan ke dalam IC tersebut. IC-ic tersebut akan mengirimkan data ke IC- program jika sistem (dalam ic tersebut) ada yang tidak beres, kemudian ic program akan memproteksi/mematikan perangkat tv.

BOOT UP DAN SELF TEST
Penjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest). Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :

1. Regulator beroperasi dengan baik--> adanya tegangan standby (3,3V), osilator kristal pada ic- program bekerja untuk memberi denyut/clock ic program.

2. Program reset, reset dikontrol oleh IC reset (PST 573 , pada goldstar/merk lain KIA70) , pada pin 60.

3. Setelah reset, program meload/membaca EEPROM (mengambil data servis). Jika gagal membaca/load --> protek.

4. Setelah membaca EEPROM, program akan mencoba untuk menghidupkan tv (power on), diawali dengan menghidupkan regulator ke posisi ON (B+ 115 V penuh), diikuti dengan beroperasinya osc jungle (horisontal dan vertikal) . Untuk sementara, sinyal video dalam keadaan MUTE.

5. Setelah trafo flyback bekerja, ic program (dengan bantuan zener, dioda-dioda), menyensor/mengecek tegangan-tegangan vital. Jika ditemukan ketidaknormalan, tv akan protek.

6. Proses pengecekan tegangan diikuti oleh pengecekan input/output amplifikasi (vertical out, X-ray, dll).

7. Tahap berikutnya adalah pengecekan sinyal/ sync, sinyal video dimasukkan dan diproses (saat ini, output ke tabung/video drive masih di MUTE -- > belum ada gambar/raster), tujuannya adalah mendeteksi dan memastikan bahwa osc hor dan vert tersinkronisasi oleh video/raster. Jika sync gagal, tv akan protek.

8. Pengecekan digital/data servis. Sebelumnya, tv dinyalakan berdasarkan setting yang tersimpan dalam data servis (EEPROM), jika data tidak bisa diset, tv akan protek. misalnya. pada data NICAM diset pada 1 (NICAM=1) padahal pada rangkaian/ tv tidak terdapat rangkaian NICAM, tv akan protek. Tahap ini adalah tahap pengecekan data digital (internal).

9. Pengecekan digital eksternal (peripheral, diluar IC), program akan mengecek keberadaan peripheral/alat2 tambahan diluar IC melalui bus data (SDA dan SCL, menggunakan protokol I2C), kemudian mengeset peralatan-peralatan tersebut dengan data sesuai yang tersimpan dalam EEPROM. Pada sharp Wonder, peripheral/ peralatan luar antara lain: Tuner (PLL), AN 5891 K (SoundProcessor) dan M 52797 SP (AV switch), jika komunikasi ke/dari perangkat2 luar tersebut gagal/terganggu, tv akan protek.

10. Setelah semuanya beres, sinyal video di UNMUTE (ditampilkan).

11. Selama beroperasi, ic program selalu memonitor semua pintu proteksi. Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX 3386  dan IX 3410 .

 KODE KEDIP Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip.

Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya.

Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
Jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :

* Kedip 1 kali : bus data error mungkin disebabkan program gagal dalam membaca memory atau bus data (SDA, SCL).

 * Kedip 3 kali : Jungle (osc horisontal, vertikal), bisa juga disebabkan karena x-ray (ABL).

 * Kedip 4 kali : Sinkronisasi gagal, video/raster tidak terdeteksi, VIF. Switch AV perlu diperhatikan.

 * Kedip 6 kali : Internal peripheral, nicam, SIF. Disebabkan data service yang tidak sesuai.

 * Kedip 7 kali : internal setting, format signal, setting decoder. Disebabkan data service yang tidak sesuai.

 * Kedip 8 kali : Tuner (gagal mengeset frekuensi tuner atau tuner tidak terdeteksi), juga bisa disebabkan peripheral luar (misalnya AN 5891 K, M 52797 SP) karena bus terganggu.
 catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).


TIPS PERBAIKAN SASIS INI
1. Jika tv dinyalakan langsung merah (tanpa kedip), cek trafo FBT, tegangan-tegangan vital, R 625  (SMD) nilainya 180 K, dari jalur 180 V.

2. Jika kedip 1 s/d 4, langkahnya : operasi semua solderan, kalo perlu disolder ulang. Lebih-lebih pada R dan C SMD dibawah ic Vertikal. Kalau belum manjur, ada komponen yang rusak seputar rangkaian Jungle, pin yang perlu dicek : pin 21 (Vdrive A), pin 22 (VdriveB), pin 33 beserta rangkaian hor drive. Tegangan-tegangan vital perlu juga dicek.

3. Jika kedip 4 keatas, masuk saja ke service mode. TV akan menyala dan sempat untuk mengecek tegangan-tegangan. Kalo perlu ubah setting service mode. (tulis dulu setting awalnya, sebelum melakukan perubahan).

 4. Jika kode kedip berubah-ubah, misalnya ketika dinyalakan berkedip 8 kali trus dimatikan, dinyalakan lagi ternyata kedipnya berubah jadi 4 kali, yang perlu dicek adalah jalur bus data (SDA, SCL). Pada Wonder, cek dua zener 5V (D 302 , D 303 ) lokasinya dekat dengan AN 5891 .

5. Sebelum berniat untuk menyolder, sebaiknya cek dulu data service modenya.

6. Dengan memahami tahapan Self Test, akan lebih mudah mengetahui letak kerusakannya.

Tidak ada komentar: